Selasa, 22 Juni 2010

PENJUAL DADAKAN DI GASIBU…


Tidak terasa minggu terakhir kelompok kami berjualan pun tiba.
Sabtu pukul 03.00 subuh. Hari tu masih terlalu pagi untuk memulai aktivitas, tetapi saya dan anggota kelompok saya yang mendapat tugas untuk berbelanja sudah memulai aktivitasnya, yaitu berbelanja ke pasar kordon.pagi itu terasa dingin sekali, mungkin karena saya tidak pernah bangun sepagi itu.

Sesampainya di pasar kordon, para penjual sayur pun menyambut saya dengan semua dagangannya, saya pun tidak mau berlarut-larut, saya langsung saja membeli barang-barang yang diperlukan untuk membuat sesuatu yang akan di jual. Beberapa menit pun berlal, dan saya telah mendapatkan barang-barang yang di perlukan. Akan tetapi ada satu barang yang kami tidak mengerti apa sebenarnya barang itu . di list barang itu di sebut “jipang” , saya pun kebingungan, akhirnya saya tidak membeli barang tersebut dan akhirnya pulang.

Ketika saya kuliah, saya tanyakan kepada anggota kelompok kami yang mengerti apa itu “jipang”. Dan akhirnya saya pun mendapatkan jawabannya, ternyata jipang itu “labu siam”. Sepulang kuliah saya berangkat lagi untuk membeli labu siam dan mengantarkan barang- barang baku tersebut ke basecamp kelompok kami dan memulai untuk di olah jadi makanan yang akan di jual.

Minggu pukul 03.00. alarm jam saya pun bedering, ternyata waktu telah menunjukkan pukul03.00. Saya mulai bergegas untuk pergi berjualan ke gasibu. Saya pun berkumpul di basecamp kelompok dan berangkat ke gasibu . Sesampainya di gasibu, ternyata kami mendapat hambatan untuk berjualan yaitu masalah tempat. Kami pun meminta bantuan kepda pengurus setempat. Dan akhirnya kami mendapatkan tempat yaitu tepat didepan gedung sate.

Sang surya sudah menampakan dirinya. Orang-orang pun sudah mulai ramai berdatangan. Kami pun semangat untuk berjualan hari ini. Waktu pun terus berlalu, dagangan kami belum habis terjual. Kami membagi shift jaga dagangan, ada yag jaga, ada juga yang berkeliling untuk mencari barang yang di cari, saya tidak hanya mencari barang, tetapi juga mencari jodoh , kebetulan saya masih jomblo, hhehehehe.

Berjualan di gasibu ternyata tidak segampang dari yang kita pikirkan. Kebanyakan orang ke gasibu itu mencari barang bukannya makanan, walaupun ada beberapa orang yang juga mencari makanan tetapi tidak banyak. Waktu pun sudah menunjukkan pukul 10.00 dan panas pun mulai menyegat. Kami pun memutuskan untuk menyudahi jualan hari ini, walaupun masih tersisa dagangan kita.

Sesampainya di basecamp, kami memutuskan untuk menjual kembali dagangan yang tersisa tersebut melalui delivery order. Cukup lumayan penjualan melalui delivery order tersebut. Dan jualan yang masih tersisa di makan oleh semua anggota kelompok kami, untuk menandakan telah berakhirnya tugas inovasi di semester ini.

Sungguh berharga sekali apa yang saya dapat dari tugas berjualan ini. Ternyata cari uang itu sulit sekali, mulai sekarang jangan pernah membuang-buang uang untuk keperluan yang tidak terlalu penting. Jangan sia-siakan pengorbanan orang tua yang telah berusaha banting tulang untuk menguliahkan saya dan memenuhi segala keperluan saya. Bapak, aku sayang kamu. Umi, aku sayang kamu…..

Selasa, 08 Juni 2010

MARI CIPTAKAN PERDAMAIAN DI BUMI PALESTINA

Kekerasan berulang kali yang dilakukan Pemerintah Israel sejak dulu tidak bisa diselesaikan dengan kutukan dan demonstrasi. Perlawanan kekerasan dengan tindak kekerasan lainnya juga tidak akan mungkin mewujudkan perdamaian. Sedikit saja ketegangan yang muncul akibat ulah Israel, baik terhadap bangsa Palestina maupun terhadap para relawan kemanusiaan, seperti yang terjadi terhadap misi kemanusiaan ke Gaza, Freedom Flotilla, akan memberi efek besar ke negara-negara lain, khususnya negara berpenduduk Muslim. Karena itu, pemerintah dan masyarakat Indonesia seharusnya memberikan perhatian khusus untuk membantu penyelesaian konflik Israel-Palestina.
Seharusnya kedekatan antara pemerintah Indonesia dengan Amerika dapat membujuk Amerika agar dapat menghadirkan perdamain di bumi Palestina. Di luar jalur diplomasi yang dilakukan antara negara-negara, masyarakat Indonesia juga dapat melakukan diplomasi dengan menggalang dukungan masyarakat internasional yang cinta kemanusiaan serta membangun hubungan dan kesepahaman dengan warga Palestina yang menolak kekerasan di negaranya.
Mari bangsa Indonesia, kita hentikan kekerasan dan ciptakan perdamaian di bumi Palestina.
MERDEKA!!!!!!!!!!!!!

MENCARI NAFKAH SEORANG MAHASISWA

Kelompok tugas akhir inovasi dan kewirausahaan saya , cukup berpotensi untuk menuju keberhasian. Dan tugasnya adalah mencoba membuka usaha dari nol,kami pun langsung berdiskusi untuk menentukan apa yang akan kami jual. Dan Hasilnya ada 2 macam makanan yang akan kami jual.

Yang pertama adalah lontong sayur.kami memilih lontong sayur karena kami melihat apa yang orang cari pada saat pagi hari dan hasilnya adalah lontong sayur yang tepat di makan pada pagi hari. Kami memberi harga untuk seporsi lontong sayur ini dengan harga Rp 4000. . harga yang cukup terjangkau bagi para masyarakat sekitar dan mahasiswa

Yang kedua adalah es sarang burung. Mungkin agak kedengaran aneh, dan keanehan itulah yang kami gunakan agar para pembeli menjadi penasaraan dan akhirnya membeli es sarang burung kami. Kami menamakan es ini dengan sebutan es sarang burung, diambil dari bentuk wadah es yang menyerupai sarang burung. Isi dari es sarang burung ini berupa jelli yang cukup banyak, dan dipercantik dengan agar-agar yang mnyerupai bakso. tidak hanya itu, kami menambahkan potongan buah agar menambah keanekaragaman rasa pada es sarang burung kami.

Minggu itu(30 juni 2010) adalah minggu pertama kelompok kami mencoba berjualan. Dan kami memilih tempat di dalam kawasan pendidikan Telkom tepatnya di depan Kampus IT TELKOM dan POLITEKNIK TELKOM. Kelompok kami mencoba menawarkan menu sarapan pagi berupa lontong sayur. Mungkin lontong sayur sudah banyak di temui di Bandung, akan tetapi lontong sayur buatan kelompok kami cukup unik. Yang biasanya cuma ada lontong, telur, dan kuah sayurnya Tetapi oleh kelompok kami agak sedikit di modifikasi, kami menambahkan ikan teri yang mungkin oleh segelintir orang melihatnya agak janggal. Kami tidak hanya menambahkan ikan teri, kami juga menambahkan tauco yang di campur oleh tumisan kacang panjang.Satu lagi yang cukup menjadi ciri khas dari lontong sayur buatan kelompok kami yaitu rasanya yang cukup pedas dikarenakan anggota kelompok kami yang membuat bumbu sayurnya berasal dari utara pulau sumatera yang terkenal akan kepedasan makananannya yang menular pada lontong sayur buatan kami

Banyak para pengunjung yang melihat dagangan yang kami tawarkan dengan bertanya-tanya,apa yang sebenarnya kami jual?dan dengan keramahan kelompok kami menjelaskan apa yang kami jual. Kami juga memasarkan dagangan kami via sms, dan kami juga memberikan service delivery gratis. Waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 , tak terasa dagangan kami pun habis terjual. Alhamdulillah ………….

Minggu kedua(6 juni 2010).

Kami memulai jualan kami dengan peristiwa yang kurang enak. Anggota kelompok kami yang membawa kuah sayur lontong, terjatuh dan menumpahkan kuah sayurnya, untung saja cuma sedikit. Hari ini kami tidak hanya menjual lontong sayur, es sarang burung mulai kami pasarkan. Suasana di kawasan pendidikan Telkom yang tiba- tiba berubah menjadi pasar kecil yang padat ramai oleh pengunjung, ini cukup bagus untuk memasarkan es sarng burung kami. Kami menjual es sarang burung kami dengan system menawarkan langsung ke pembeli atau dengan kata lain kami berjalan-jalan untuk menawarkan langsung ke konsumen. Perlahan-perlahan es sarang burung yang kami bawa habis. Kami pun balik ke lapak lontong sayur untuk membantu anggota yang lain. Sesampainya disana, ternyata lontong sayurnya pun akan segera habis.karena saya lapar, akhirnya saya beli saja lontong sayur yang tinggal sedikit itu. Es sarang burung dan lontong sayurnya pun habis. Hari yang cukup melelahkan tetapi menyenangkan…….